Minggu, 22 Januari 2012

Filosofi Rumput Tegar

Bagi banyak orang terutama yang gemar bercocok tanam, rumput itu merupakan tanaman pengganggu, liar, gak berguna, perusak, atau apalah. Beda dengan padi yang sengaja ditanam untuk memenuhi kebutuhan manusia. Atau tanaman hias lainnya yang dipelihara hanya untuk dinikmati keindahannya. Tapi taukah kamu, jika kita memandang dari sisi lain. Kita bisa bercermin dari sifat tanaman rumput. Walaupun rumput tumbuh dengan liar tapi dia bisa bertahan hidup bahkan di cuaca ekstrim sekalipun. Walaupun sudah dicabut, dibakar, benih-benihnya akan tetap tumbuh. Walau sering di injak-injak, tapi dia dapat kembali tegak. Walau kadang disebut perusak, namun dia bermanfaat untuk pakan ternak. Cerminan yang dapat kita tiru dari rumput adalah caranya tetap bertahan hidup dari segala cobaan yang dihadapi. Semangatnya untuk dapat tumbuh kembali walau keadaan lingkungan yang tidak menghendaki bahkan meremehkan keberadaannya. Dan rumput bisa membuktikan bahwa ia tetap tumbuh, menyegarkan setiap pandangan mata serta berguna bagi mereka yang membutuhkannya.

‘Saat ini rumput di injak, esok ia akan tegak kembali 
bahkan mungkin dengan bening embun nan segar di pucuknya’

Janganlah kita memandang hanya dari satu sisi. Dibalik sisi negatif selalu ada sisi positifnya, begitupun sebaliknya…



2 komentar:

  1. tahu nggak, buw, gue pun pernah nulis puisi tentang rumput liar waktu SMA.. dan pandangan gue nggak jauh beda ma lu gitu.. hehehe..

    BalasHapus