Sabtu, 11 Mei 2013

Copet Teriak Copet



    Lebih banyak cerita yang bisa dibagi ketika kita berkendaraan umum daripada berkendaraan pribadi. Lagi-lagi saya mau cerita tentang pengalaman saya di angkot, bus tiga per empat tepatnya. Dibilang bus tapi agak kecil, seperti metromini tapi agak besar. Trayek bus ini jurusan Pulo Gadung – Cikarang. Jika naik bus ini saya lebih merasa seperti naik wahana kora-kora di dunia fantasi.

  Pagi itu bus antar kota di pintu tol Bekasi Timur 2, supir terus menaikan penumpang hingga berhimpit-himpitan. Saya berdiri dengan tangan bergantung. Kondisinya sangat penuh dan sesak. Seorang ibu berseragam dishub menatap saya agak lama, seperti sedang memberikan sinyal kode saat segerombolan orang naik berjejalan kedalam bus itu. “ow ok” saya menerima sinyal itu. Saya merapatkan tas dan mulai mengalihkan pandangan ke arah lain. Lagi-lagi saya dapati seorang Bapak sedang menatap saya agak lama. Dia duduk disebelah seorang perempuan yang membawa ransel besar. Dan sinyal kode pun tertangkap lagi.

  Dalam perjalanan di tol semua baik-baik saja, cuaca yang panas membuat orang memilih bengong dengan pikirannya masing-masing. Hanya saja ada seseorang bertato dilengan yang sibuk berjongkok untuk mengambil ‘barangnya’ yang sepertinya jatuh ditengah kerumunan penumpang bus. Tak ada yang curiga. Sampai di pintu keluar tol banyak penumpang yang mulai turun. Agak sedikit lengang, tidak berdesakan terlalu rapat seperti tadi.

   Hingga terjadi keributan penumpang dibagian belakang bus, seorang wanita yang merasa kehilangan dompetnya. Wanita yang membawa ransel besar itu sepertinya marah-marah karena kehilangan dompetnya, ia menuduh lelaki dihadapannya yang mencopet dompetnya. Di tengah keributan tsb, dibagian depan bus seorang wanita sadar bahwa dirinyalah yang sebenarnya telah kecopetan. Hp tipe Blackberrynya telah berpindah tangan. Ia meminta supir bus untuk minggir sejenak kemudian ia melaporkan pada polantas yang kebetulan bertugas tak jauh dari jalan itu. Wanita ber-ransel besar bukannya gembira dengan kedatangan polisi, malah terlihat cemas dan panik. Ia buru-buru turun kemudian pergi.

    Setelah pelaporan dari wanita yang kehilangan hp itu berujung pada penggeledahan bus dan penumpangnya, termasuk saya. Wanita itu menuduh dengan yakinnya bahwa laki-laki disebelahnya yang telah mencopet. Sayangnya barang bukti tidak didapatkan setelah penggeledahan. Pastinya barang itu sudah berpindah tangan entah sama siapa. Pencopet itu sepertinya merasa aman. Namun raut wajahnya nampak tidak seaman pikirannya.

    Selesai penggeledahan, akhirnya tidak ditemukan apa-apa. Polisi sudah berusaha namun tidak ditemukan barang bukti karena memang sudah banyak penumpang yang turun sebelumnya. Bapak yang duduk disebelah wanita ber-ransel besar tadi nyeletuk pada penumpang lain “mungkin barangnya sama mbak yang kehilangan dompet kali, kok dia gak lapor malah ngeloyor pergi”. Sepertinya ia tahu sesuatu tapi terlambat memberitahu. Mungkin takut, karena pelakunya banyak, bisa jadi dia nanti yang dituduh jika membongkar kejahatan tsb.

    Bus pun mulai melanjutkan perjalanannya menuju terminal. Laki-laki bertato itu duduk disebelah saya. Dengan wajah yang agak berkeringat, ia membuka topi dan menghela nafas ‘hhhhmmmmppphh’ yah seperti itulah. Helaan nafas yang menandakan bahwa ia telah keluar dari masalah besar yang menakutkan. Helaan nafas lega. Dan meyakinkan saya bahwa ia adalah salah seorang pelaku pencopet. Kemudian saya berpikir sejenak, mungkin saja benar ‘barang’ tsb berada ditangan wanita ber-ransel besar tadi, pasalnya ia tak melapor malah justru terlihat cemas saat polisi menghampiri bus, lalu ia kemudian pergi. Karena alibinya, gak mungkin kan orang mengira seorang wanita pelakunya karena dia sendiri kehilangan barang. Keren ya modusnya, copet teriak copet.

(mungkin) Dalam dunia percopetan, modus ini adalah modus andalan yang paling sering terjadi di kancah perangkotan. Modusnya ‘copet teriak copet’ yang dilakukan oleh lebih dari 3 pelaku copet. Jadi hati-hati jika naik angkot, bus atau kendaraan umum lainnya. Bagi kamu yang keseringan naik kendaraan pribadi, berikut tips naik kendaraan umum :

  • Jika dalam angkot, ada seseorang yang memberikan tatapan ‘aneh’ ke kamu, jangan langsung marah. Mungkin aja tuh orang mau memberikan sinyal kode ke kamu kalo kamu sedang jadi target operasi para pencopet. Biasanya orang itu sudah tau komplotan copet yang mau operasi bukan karena dia temennya tuh copet, tapi karena tiap hari naik angkot jurusan yang sama. Jadi sudah hafal tipe para pencopet.
  • Jangan bawa barang berharga kalo kamu niat naik angkot, bawa aja uang secukupnya buat ongkos. Jangan pakai perhiasan yang mencolok,  jangan sok-sok nunjukin gadget keren kamu kalo lagi diangkot. Hal ini bisa mengundang niat orang untuk mencopet.
  • Jika kamu bawa tas ransel, mending ditaruh didepan. Selain aman dari tangan jahil, tas itu bisa melindungi badan kamu dari badah orang lain jika harus berdesakan dalam bus.
  • Cari tempat duduk yang aman, dibelakang atau disamping supir bus misalnya.
  •  Dan jangan lupa berdoa saat menaiki kendaraan. Karena sesungguhnya hanya DIA lah sebenar-benarnya pelindung.




 

Selasa, 07 Mei 2013

Di Sudut Hati



Siska’s notes




Dalam suka q tertawa,,
Dalam sendiri q terdiam,,
Dalam pengakuan dosa q mohon pengampunan
Tuhan,, aq pernah salah, aq pernah khilaf, 
aq pernah tersesat & aq pernah terjatuh,,
Trima kasih Kau telah beri cahaya terang dlm hidup q,,
Trima kasih Kau tlah berikan tawa n ceria,,
Trima kasih Kau tlah berikan sedih untuk tau 
artinya senang,,
Trima kasih Kau tlah berikan Orang Tua, suami, n malaikat kecil dlm hidup q,,



dimana damai bs q cari,, 
dimana bahagia bisa q gapai,,
Tuhan terlalu salah kah,,
jika kaki tak sanggup lg berjalan,,
jika tubuh tak sanggup lg menopang,,
hanya hati yg mampu bertahan,,
tapi jika hati pun mulai rapuh,,
tak ada lagi damai yg bs di dapat,,
tak ada lagi bahagia yg bs di raih,,
hanya air mata yg mampu bertahan,,
bertahan krn kesombongan yg ada,,
Tuhan jgn jadikan aq makhluk yg sombong,,
jgn jadikan aq makhluk yg berkeluh kesah,,
jadikan aq makhluk yg penuh syukur...
*di sudut hati..



catatan ini saya copas dari fb sahabat kecil saya Siska Praswati. 
Entah ini ungkapan perasaannya atau bukan, catatan ini menarik untuk dibagikan. 
Mungkin saja perasaan kalian sama.